Berita Terbaru Harga Hp Android Samsung Galaxy BlackBerry IPad iPhone Telkomsel Indosat XL SMS BBM Ucapan Selamat Tahun Baru 2015

(FOTO) KRONOLOGI PEMBUNUHAN SADIS ADE SARA ANGELINA OLEH SEPASANG KEKASIH

Ade Sara Angelina Suroto(FOTO) KRONOLOGI PEMBUNUHAN SADIS ADE SARA ANGELINA OLEH SEPASANG KEKASIH. Pembunuhan mahasiswi cantik, Ade Sara Angelina Suroto (19 tahun) menjadi perhatian publik. Jasad Ade Sara Angelina yang masih memakai gelang 'Java Jazz Festival', ditemukan di pinggir Tol Bintara Km 49 Kota Bekasi, Rabu (6/3/2014) pukul 06.30 WIB lalu. Mahasiswi Universitas Bunda Mulia (UBM) itu dibunuh oleh sejoli Ahmad Imam Al-Hafitd alias Hafitd (19) dan Assyifa Ramadhani alias Sifa (19), yang tak lain adalah teman saat sekolah di SMA 36 Jakarta. Hafitd juga adalah mantan kekasih Ade Sara Angelina. Lihat juga

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengungkapkan, Hafitd dan Sifa telah merencanakan pembunuhan seminggu sebelum eksekusi.

motif pembunuhan korban dilakukan lantaran Hafitd sakit hati terhadap korban karena setelah putus korban tidak mau lagi dihubungi. Sementara Sifa juga ikut membunuh korban karena didorong rasa cemburu kepada korban, yang takut kehilangan cinta Hafitd.

Kedua tersangka kemudian merencanakan pembunuhan itu sepekan sebelum korban dieksekusi.

Berikut kronologi pembunuhan korban.

Senin 3 Maret 2014

Sara pamit kepada orangtuanya untuk menginap di rumah temannya, di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, sekaligus les bahasa Jerman di Jakarta Pusat.

Saat berangkat, Sara sempat diantar oleh ayahnya, Suroto, dengan sepeda motor menuju Stasiun Klender, Jakarta Timur.

Selasa 4 Maret 2014
Pukul 21.00 WIB


Sara bertemu dengan Sifa di dekat Stasiun Kereta Api Gondangdia, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat. Hal ini terungkap dari keterangan salah satu temannya, yang menyatakan bahwa Sara sempat mengirim pesan kepada temannya untuk menemui Sifa di lokasi tersebut.

Di lokasi, Sifa sempat berbincang dengan korban. Inti pembicaraan, mengajak korban untuk menemui tersangka Hafitd yang ternyata sudah menunggunya di dalam mobil Kia Visto, di Gondangdia. Sifa saat itu mengajak korban untuk baikan dengan Hafitd dengan alasan mereka masih teman satu SMA.

Setelah dibujuk Sifa, korban akhirnya mau menemui Hafitd di dalam mobil Kia Visto. Sifa dan korban kemudian duduk di jok belakang, sementara Hafitd di jok kemudi.

Hafitd sempat menanyakan alasan mengapa korban tidak mau lagi berkomunikasi dengannya. Saat itu kemudian terjadi percekcokan, hingga akhirnya Hafitd memukul korban dan Sifa memegangi korban.

Korban kemudian menggigit tangan Hafitd hingga terluka dan berusaha keluar dari dalam mobil. Namun Sifa kembali menarik korban dan memeganginya dengan erat.

Sambil mengemudikan mobil, Hafitd lalu menyetrum korban beberapa kali dan memukuli korban hingga pingsan. Dalam keadaan pingsan, Sifa menyumpal mulut korban dengan potongan koran. Potongan koran inilah yang membuat korban tewas.

Setelah mengetahui korban tidak bergerak, Hafitd dan Sifa kemudian berputar-putar menggunakan mobil tersebut. Diduga saat dalam perjalanan ini, korban menghembuskan nafas terakhirnya. Mobil yang dikemudikan Hafitd lalu bergerak ke Rawamangun, lalu ke Jakarta Selatan untuk mencari lokasi pembuangan mayat.

Rabu 5 Maret 2014

Pukul 00.00 WIB
Kedua tersangka masih berputar-putar, hingga akhirnya tiba di Tol Bintara Km 49, Bekasi Barat, Kota Bekasi.

Dalam perjalanan di tol, Sifa dan Hafitd membuang tas korban. Setelah itu, kedua tersangka membuang mayat korban di pinggir Tol Bintara Km 49 Bekasi Barat, Kota Bekasi.

Pukul 06.30 WIB

Petugas derek Jasamarga menemukan korban di tepi jalan tol. Polisi yang mendapatkan laporan penemuan korban, melakukan identifikasi dan olah TKP. Korban kemudian dibawa ke kamar jenazah RSCM Jakarta Pusat.

Hingga saat ini, kedua pelaku masih dalam pemeriksaan intensif oleh penyidik Polresta Bekasi Kota. Keduanya diancam Pasal 340 KUHP Tentang Pembunuhan Berencana, dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara dan maksimal hukuman mati.

Kronologi penangkapan Hafidt dan Assyifa

Elisabeth Diana Dewayani (40), ibunda Ade Sara Angelia Suroto (19) sebenarnya sudah mencurigai bahwa pembunuh buah hatinya itu adalah Ahmad Imam Al Hafid (19), yang tak lain mantan pacar putri tunggalnya itu.

"Hafidt datang ke rumah duka lebih dahulu ketimbang Assyifa pukul 11.30 WIB. Setelah itu beberapa teman Sara memberikan informasi bahwa Hafitd pernah ingin mencelakai anak saya," kata Elisabeth saat ditemui di rumah duka RSCM, Jakarta Pusat, Jumat (7/3/2014).

Mendengar informasi seperti itu, Elisabeth langsung meminta temannya itu untuk memberikan informasi tersebut ke pihak kepolisian.

"Saya bilang ke teman-temannya kalau ada informasi sekecil apapun saya minta boleh enggak nomor kalian diberikan kepada polisi. Mereka tidak keberatan, kemudian saya sampaikan kepada suami saya, dan langsung telefon polisi," tuturnya.

Setelah itu pihak kepolisian memberikan instruksi agar keluarga menahan keduanya (Hafitd dan Syifa) supaya tidak pergi dari rumah duka.

"Polisi masih dalam perjalanan pada saat itu dan bilang Hafidt ditahan dulu biar enggak pulang. Mendengar permintaan polisi, suami saya langsung mengajak pelaku ke suatu ruangan supaya tidak pulang," tuturnya.

Kata dia, saat dilakukan penangkapan terhadap Hafitd, pihak keluarga tidak ada yang mengetahui secara pasti.

Profil Hafitd dan Assyifa

Entah apa yang ada dalam pikiran dua remaja ini. Setelah membunuh Sara Angelina, keduanya masih sempat berkicau di akun Twitter.

Ahmad Imam Al Hafitd mengucap bela sungkawa lewat akun twitter @HafitdASO. "Ya Allah innalilahiwainalilahirajiun.. Semoga diterima disisi nya ya Tuhan, maafkan kesalahan…" Hafitd juga mengunggah gambar pemberitaan media tentang kematian sang mantan.

Kekasih Hafitd, Assyifa Ramadhani atau Sifa, tak percaya Sara meninggal. Hafitd dan Syifa juga merupakan teman satu sekolah saat di SMA. "@NaSNH: De gue masih gapercayaaaaaa lo ninggalin kita semua:( nanti engga ada orang gila kaya lo lagi de, tenang disana ya de..@adesaraa" Tulis Syifa sambil memanggil nama akun twitter Sara di @adesaraa. Keduanya tampak berduka atas meninggalnya Sara.

Ahmad Imam Al Hafitd alias Hafitd (19), tersangka pembunuhan Ade Sara Angelina Suroto (19) adalah putra dari dr Ahmad Sumantri Ownie, dokter aborsi yang pernah ditangkap tahun 2009 lalu. Dr Ownie pernah dipenjara karena masalah tersebut.

Dalam rilis yang disebar kepolisian, tertulis nama lengkap pelaku pembunuhan Sara yakni Ahmad Imam Al Hafitd bin Sumantri Ownie. Menurut salah seorang petugas, dipastikan Ownie yang dimaksud adalah dokter yang pernah jadi tersangka kasus aborsi. Namun dia memastikan Ownie tidak ada kaitannya dengan perkara yang menjerat putranya.

Kasus aborsi ini ramai dibicarakan pada bulan Januari 2009 lalu. Polisi menggerebek sebuah tempat praktik di Jl Warakas I, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Diduga kuat, Dr Ownie sudah berpraktik umum 12 tahun dan melakukan aborsi selama 4 tahun berdasarkan pengakuan sang istri. Dari tempat praktiknya di Jalan Warakas Tanjung Priok, polisi menemukan sedikitnya empat janin bayi.

Dalam kasus ini, turut juga ditetapkan sebagai terdakwa perawat Astuti Herawati, dan salah seorang pasiennya, Ria Puspita. Mereka didakwa melanggar Undang-Undang Kesehatan dan Kitab Undang-Undang Pidana.

Jaksa sempat menjeratnya dengan putusan 1,5 tahun penjara.

Sedangkan kekasih Hafitd, Assyifa Rahmadhani (19), berasal dari keluarga sederhana. Ayahnya bekerja sebagai polisi yang bertugas di Samsat Jakarta Timur.

Ibunda Assyifa sehari-hari menjalankan bisnis multi level marketing sebuat produk kesehatan. Kesehariaanya keluarga Assyifa dikenal baik dan ramah terhadap tetangga.






Klik Like dan mohon dishare ya ...
Link Posting: http://bestseoeasy.blogspot.com/2014/03/foto-kronologi-pembunuhan-sadis-ade.html
Rating Posting: 100% based on 99999 ratings. 199 user reviews.

(FOTO) KRONOLOGI PEMBUNUHAN SADIS ADE SARA ANGELINA OLEH SEPASANG KEKASIH

Posted by Best SEO Easy, Published at 7:10 PM and have 0 comments
Comments :

No comments:

Post a Comment